Bagaimana Cara Menghasilkan Suara Piano yang Sebenarnya

Bagaimana Cara Menghasilkan Suara Piano yang Sebenarnya

Piano dikenal sebagai salah satu instrumen yang populer digunakan dalam kegiatan ibadah, selain gitar dan organ. “Pianoforte” adalah terminologi untuk level kerasnya suara yang dihasilkan oleh instrumen keyboard yang dimainkan, memfasilitasi permainan lembut – “piano” dan keras – “forte”.

Seperti halnya gitar, ada beragam nada dan cita yang tersedia bagi kita saat menggunakan piano, dan banyak juga cara untuk mereproduksi suara piano dan menyajikannya kepada pendengar (bahkan termasuk mengambil sampel suara dan menyajikannya melalui MIDI Controller).

Perawatan Piano 

Seperti semua alat musik yang dapat menghasilkan suara sebenarnya (berbeda dengan gitar elektrik atau synthesizer dan semacamnya), piano harus dirawat, disetel, dan digunakan dengan benar agar menghasilkan suara dengan kualitas terbaik.

Gereja-gereja besar dengan anggaran besar mungkin memiliki piano-piano besar dan kemampuan finansial yang cukup untuk menyewa seorang ahli yang dapat merawat instrumen tersebut dan menjaganya agar tetap selaras.

Mengingat bahwa grand piano yang berkualitas tinggi bisa menghabiskan biaya enam digit, akan masuk akal kalo kamu mungkin mendatangkan seorang ahli. Namun pada saat yang sama, jika harga piano hanya berada pada kisaran lima (atau bahkan empat) digit, kamu cuma perlu menyetelnya sesekali.

Faktanya, piano yang lebih murah hampir selalu perlu disetel lebih sering dibandingkan piano yang mahal. Ada juga pemeliharaan yang perlu dipertimbangkan,  seperti bahannya dapat menjadi aus, begitu pula untuk sambungan mekanis dan hal-hal lainnya. Kamu mungkin aja perlu memasang pelembab udara disekitar piano dalam kondisi tertentu lho.

Gambar 3. Piano Disetel

Ini semua merupakan pertimbangan penting, namun penyetelan adalah yang paling penting di antara semua pertimbangan tersebut. Tidak ada prosesor atau plug-in yang dapat mengatasi piano yang tidak selaras — jadi mari kita perbaiki sejak awal.

Skenario paling sederhana yang akan kita pertimbangkan adalah sebuah gereja yang sangat kecil, baik untuk gedungnya ataupun ruangan dimana jemaat berkumpul, sehingga penguat suarapun bahkan tidak diperlukan. Dalam kasus seperti ini, kamu mungkin menggunakan upright piano — karena baby grand piano pun memakan cukup banyak ruang.

Kalo kamu tidak menggunakan penguat suara, miking tidak akan ada sama sekali, namun kamu tetap harus memperhatikan penempatan piano. Posisikan piano di tempat terbuka sedekat mungkin dengan “udara bebas”, tanpa menggantungnya di udara.

Jika diletakan di-dinding, dan kamu berada di setengah ruangan, itu akan menghasilkan suara yang lebih keras . Kalo kamu meletakkannya di sudut, dan kamu akan berada di seperempat ruangan, dan pianomu akan menjadi lebih keras lagi.

Fenomena akustik ini dapat dimanfaatkan untuk menyeimbangkan instrumen tsb terhadap vokal dan instrumen akustik lainnya. Jika Anda membuka penutupnya (atau bahkan panel bawah — yang berada di atas pedal dan di bawah tuts), suara piano akan menjadi lebih keras (dan juga lebih jelas).

Penggunaan Mikrofon

Mari beralih ke skenario di mana kita akan memainkan piano kita. Kita akan membahas upright piano dan grand piano, tapi pertama-tama mari kita bahas hal-hal yang berlaku untuk keduanya. Pertama – apakah kita akan menggunakan mikrofon dengan satu atau beberapa mikrofon ? Kita perlu mengetahui apakah kita ingin menyajikan instrumen dalam format mono atau stereo.

Pada umumnya seorang “Audio/Sound Engineer” akan memanfaatkan 1-pasang mikrofon dengan komposisi sebagai : 1-mikrofon untuk nada rendah (sebelah kiri), 1-mikrofon untuk nada tinggi (sebelah kanan).

Gambar 4. Mikrofon di Piano

Untuk menentukan apakah memerlukan format mono atau stereo ? Tanyakan pada diri sendiri satu pertanyaan sederhana setiap kali akan menggunakan instrumen yang akan disajikan dalam format stereo : “apakah kombinasi suara dari instrumen yang disatukan (mixing) akan menampilkan sejumlah besar atau kecil elemen hasil suaranya ?

Misalnya, kalo kamu menyatukan suara dari satu gitar akustik dan vokal, ciptakan nuansa gitar akustik dalam format stereo dan vokal di tengah (format mono), agar tercipta dimensi suara yang ekstensif. Namun tidak ada salahnya jika hanya ingin menciptakan dimensi suara dengan format mono. Hal ini merupakan pertimbangan aristik tentang format mono ataukah stereo untuk nuansa suara.

Sangat masuk akal untuk menangkap suara piano dengan baik hanya dengan satu mikrofon. Kamu cuma memerlukan sebuah mikrofon dengan polar-pattern cardioid yang lebar atau bahkan omnidireksional. 

Piano secara fisik lebih lebar dibandingkan hampir semua instrumen lainnya, jadi untuk menangkap seluruh rentang nada, jarak yang dekat tidak akan cukup, perlu suatu jarak yang agak jauh untuk peletakan mikrofonnya.

Tentu saja kita perlu mempertimbangkan hal lainnya, seperti penutup dari grand piano yang dapat menghasilkan resonansi yang dinamis karena getaran gelombang suara senarnya yang dimainkan.

Demikianlah sekilas topik tentang bagaimana mereproduksi suara piano agar menghasilkan suara yang sebenarnya.

Selamat bereksperimen !


Koleksi Efek Amp Impian Zoom MS-80IR+ Amp Modeler

Samson G-Track Pro Mikrofon USB Profesional dengan Antarmuka-Audio / Audio Interface