Kata itu sendiri mungkin memiliki konotasi yang merugikan, tetapi distorsi – seperti yang diterapkan dengan menggunakan plugin, pedal gitar, dan modul efek rackmount – adalah salah satu modulator suara yang kreatif & paling hebat yang tersedia bagi produser musik. Polarisasi yang disebabkan oleh saturasi tabung dapat menjadikan suara gitar, drum, bass, dan vokal bernuansa unik.
Secara harfiah, ‘distorsi’ menjelaskan proses perubahan yang terjadi pada bentuk gelombang suara yang didengar. Dalam pengertiannya yang lebih praktis, hal itu berarti secara sengaja meningkatkan level masukan sinyal ke dalam rangkaian elektronik dan mengubahnya dengan cara yang spesifik.
Mari kita lihat beberapa rangkaian yang paling umum ditemui …

Juga dikenal sebagai ”valve”, sebuah tabung yang dipasang pada sirkuit elektronik yang disebut ”vacuum-sealed circuit” ke sebuah ”non-solid-state analogue amplifier”, yang akan memproses perubahan ”gain” serta saturasi. Sebagai akibatnya, akan terjadi perubahan harmonik dan efek kompresi pada keluaran sinyal.
Ada dua jenis tabung : triode dan pentode, yang pertama menghasilkan harmonik yang merata (lebih hangat dan lebih dinamis), yang kedua menghasilkan harmonik yang aneh (lebih kotor dan lebih tajam).
Efek dari saturasi tabung umumnya digunakan untuk menambahkan kehangatan dan energi ke sumber sinyal.

Ketika kebanyakan orang berpikir tentang distorsi dalam musik, mereka mungkin mendengar suara yang disebut overdrive. Ini adalah efek saturasi berlebihan dari amplifier tabung atau solid state
yang banyak digunakan untuk suara gitar dengan genre rock dan metal, serta untuk memperkeras suara synth, vokal, dan hal lainnya.
Pedal overdrive merupakan perlengkapan yang harus ada untuk para gitaris rock, sedangkan proses keluaran sinyalnya dapat dilakukan melalui perangkat lunak.

Jenis efek diatas overdrive, adalah fuzz (yang biasanya juga hadir dalam bentuk pedal gitar) suatu efek yang dihasilkan oleh akumulasi distorsi harmonik dan kompresi yang mengurangi level sinyal masukan sehingga tidak menjadi dinamis.

Selanjutnya, ada bentuk distorsi yang disebut ‘distorsi’, dan ini merujuk pada pedal gitar lain yang banyak digunakan. Pedal ini menerapkan saturasi harmonik dan kompresi dinamis yang lebih sedikit daripada overdrive (dan jauh lebih sedikit daripada fuzz !), sehingga lebih cocok untuk pembentukan nada gitar secara umum.

Clipping mengilustrasikan perataan puncak & palung dari gelombang suara yang terjadi saat level gain-nya meningkat cukup tinggi hingga mencapai batas amplifier. Clipping merupakan dasar dari sebagian besar efek distorsi, tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai proses yang sepenuhnya berdiri sendiri.
Clipping hadir dalam varian ‘lunak’ dan ‘keras’, lunak : membulatkan tepi puncak yang diratakan untuk efek yang membatasi, sedangkan keras : membiarkan level gain apa adanya agar distorsi yang terjadi terdengar kasar.
.

Ada sesuatu yang tidak dapat disangkal tentang suara pita yang hangat dari analog, yang dihasilkan oleh kombinasi kompresi, pembentukan frekuensi, dan distorsi harmonik yang terjadi ketika penguatan sinyal yang direkam dinaikan melampaui batas toleransi fisik media. Sementara saturasi dari pita akan sangat efektif untuk menyesuaikan level distorsi yang agresif, penggunaan yang paling umum adalah untuk menambahkan sedikit ‘mojo’ karakter suara analog ke digital (suara yang terlalu bersih).
Untungnya, Anda tidak perlu mengarahkan DAW Anda melalui dek pita yang sebenarnya untuk menghadirkan getaran oksida tersebut ke lagu Anda, karena ada banyak plugin di luar sana yang mensimulasikan proses tersebut ke tingkat realisme yang mencengangkan. Dan selain suara pita itu sendiri, banyak simulasi pita juga memungkinkan Anda mengubah sifat mekanis dek tempat ia berjalan – wow, flutter, bias, azimuth, dll – sehingga menghasilkan sudut pandang artistik yang sama sekali berbeda
.

Bitcrushing & downsampling
Semua jenis distorsi di atas dibuat melalui modifikasi sirkuit analog atau pita elektromagnetik (nyata atau virtual) yang sengaja dibuat.
Bitcrushing adalah pengurangan kedalaman bit suatu sinyal secara digital, sedangkan downsampling adalah pengurangan laju sampelnya. Kedalaman bit sinyal audio digital menentukan rentang dinamisnya, dan laju sampel adalah berapa kali sinyal analog sumber diambil sampelnya per detik untuk membuatnya kembali secara digital untuk resolusinya.
Audio berkualitas CD yang merupakan ‘standar konsumen’ adalah 44,1 kHz/16 bit (diambil sampelnya sebanyak 44100 kali per detik), sedangkan kedalaman bit standar untuk rekaman dan produksi musik digital adalah 24-bit, dengan laju sampel berkisar dari 44,1 kHz hingga 192 kHz.
Jelas, distorsi digital paling diminati oleh musisi elektronik, tetapi ini juga bisa menjadi pilihan yang bagus untuk memberikan tekstur dan sentuhan yang menggigit pada drum dan vokal akustik.

Jadi, sekarang setelah mengetahui apa saja fungsi masing-masing jenis distorsi utama, di manakah penggunaan terbaik untuk memulai saat akan memanfaatkan untuk musik Anda ? Nah, DAW Anda kemungkinan dilengkapi dengan satu atau lebih efek distorsi bawaan, yang mencakup setidaknya sebagian besar kategori yang dibahas di sini, dan Anda mungkin tidak perlu mencari lebih jauh dari itu.
Namun, ada banyak plugin luar biasa di pasaran yang didedikasikan untuk mengintegrasikan semua jenis distorsi ke dalam perangkat lunak di DAW. Di bidang saturasi pita, misalnya, plugin seperti u-he Satin, AudioThing Reels, dan Waves J37 memberi anda semua yang dibutuhkan untuk emulasi reel-to-reel yang autentik dan masih banyak lagi.
Untuk simulasi pedal dan ampli gitar, Anda sebaiknya mencoba Native Instruments Guitar Rig 6, IK Multimedia Amplitube 5, dan Positive Grid BIAS FX 2. Dan jika anda benar-benar ingin memanipulasi suara ke tingkat berikutnya, plugin multi-distorsi berkualitas adalah suatu keharusan, contoh utamanya termasuk FabFilter Saturn 2, Cableguys DriveShaper, Soundtoys Decapitator, dan iZotope Trash 2.
Demikian sekilas tentang efek distorsi. Semoga bermanfaat.